SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI

Blog ini berisi tentang informasi - informasi yang berhubungan dengan minat, bakat, kesehatan, dan lain - lain utamanya yang berhubungan dengan pramuka, yang insyaallah bisa bermanfaat bagi penikmat semua...amien

Senin, 27 Juni 2011

GERAKAN PRAMUKA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA, TIDAK HARUS MENEPUK DADA

 

idak seperti institusi atau kelompok komunitas yang ada ditanah air ini  dalam setiap aktivitasnya, nyaris mengedepankan unsur cerimonial, gebyar unjuk kekuatan (show offorce) dibandingkan dari hakekat momentum yang digelar. Publisitas yang wah, instan serta vulgar. Usai aktvitas tenggelam dan terlupakan untuk pertama dan terahir kali tiada kesinambungan Lenyap ditelan masa, tiada kabar berita, tinggal papan nama.Lantaran masing-masing gerakan mengedepankan kepentingan pribadi dan golongan, usai kepetingan itu dinikmati usai pula gerakan tersebut. Tidaklah halnya dengan Gerakan Pramuka (GP) yang berpijak dari sejarah kebangkitan bangsa yang memadukan rasa nasionalisme dan patriotisme agar tetap terjaga negara kesatuan Republik Indonesia.

GP yang secara historis diawali melalui keputusan Presiden RI Soekarno tanggal 5 April 1961 nomor 121 tentang panitia pembentukan GP, dimana sebelumnya tanggal 9 Maret 1961 Presiden  mengumpulkan para tokoh kepanduan Indonesia dan memerintahkan agar organisasi kepanduan diperbaharui disesuiakan dengan perkembangan dan pertumbuhan bangsa serta masyarakat. Karena ditenggarai ratusan jumlah organisasi yang mengatas namakan kepanduan Indonesia telah menyimpang dari tujuan semula mengusung pendidikan martabat moral pemuda justru bermisikan kepartaian, yang dapat memicu terpecah belahnya kesatuan dan persatuan bangsa. Karenya organisasi kepanduan harus dirubah dan dilebur kedalam organisasi yang diberi nama Praja Muda Karana disingkat Pramuka.
Merujuk pada pertemuan tersebut lalu ditetapkan dengan keputusan Preiden RI Nomor 238 tahun 1961 dengan lampiran anggaran dasar Pramuka serta susunan pengurus tingkat nasional disebut Majelis Pimpinan Nasional (Mapinas), yang didalamnya terdapat Kwartir Nasional (Kwarnas), Kwartir Nasional harian (Kwarnari). Selanjutnya tanggal 14 Agutus 1961 Mapinas dilantik oleh Presiden RI .Dihalaman istana negara  diselenggarakan apel besar, kemudian dilanjutkan pawai keliling Jakarta. Ketua Kwarnas  GP yang pertama Sri Sultan Hamengku Buwono IX menerima panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia dari Presiden dan diteruskan kepada Gerakan Pramuka..
Hari pelantikan tanggal 14 Agutus 1961 inilah lalu ditetapkan sebagai lahirnya hari GP dan diperingati setiap tahun sampai sekarang. GP didirikan sebagai wadah pembinaan generasi muda yang bertujuan kearah pembentukan dan peningkatan kualitas manusia, berkperibadian, cerdas serta bertanggungjawab pada kelangusungan pembangunan bangsa. Pengkondisian ini termaktub dalam anggaran GP seperti berikut ”.
”GP mendidik dan membina anak-anak dan pemuda Indonesia dengan tujuan agar mereka menjadi: 1. Manusia berkepribadian, berwatak luhur yang kuat mental, tinggi, moral, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tinggi kecerdasan mutu ketrampilannya. Kuat dan sehat jasmaninya. 2. Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada negara kesatuan Republik Indonesia, serta menjadi anggota mayarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri, serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara.”
Kandungan makna kat-kata  kewajiban terhadap Tuhan, mengamalkan Pancasila, membangun masyarakat. Merupakan pengewejantaham paduan nilai religius dan nasionalisme (kebangsaan), yang merefleksikan harapan pada kehidupan layak, dunia dan akhirat dari keseimbangan prilakunya yang produktif dan positif.
Dalam konteks ini terjadinya proses pembentukan karakter  yang berorientasi kepada kepentingan bangsa dan negara serta kemaslahatan ummat, menyingkirkan seluas-luasnya kepentingan pribadi dan golongan.
Ditengan kegalauan kebrutalan tauran pelajar, mahasiwa, serangan terorisme, narkoba, kriminal, korupsi tiada kata henti tertayang dengan pelakunya diawal difigurkan justru menjadi umpatan, vulgarisme sexual menjadi tontonan yang menggiurkan, penyalahgunaan dan wewenang serta penyimpanga prilaku lainnya. Menjadi hiasan media elektronik dan cetak dan buah bibir masyarakat, seakan bunda pertiwi ini dirundung malang, dan mestapa yang tiada akhir dalam kata gerah : Kerinduan kenyamanan ” tak kunjung datang. Lalu gonjang ganjing reformasi mandeg, reformasi tak selancar lidah menyebutnya….. Semua orang lalu eakan membalik sejarah reformai menjadi biangnya, menjadi ajang polmik, dibedah dan ditelusuri mencari pengakuan kebenaran atas kesalahan dan kealpaan kembali kepada Ruhnya Pancasila yang selama ini dibenamkan sebagai suatu simbolsiasi belaka Adalah solusi yang terbaik untuk menyelamatkan bangsa dari dekadensi kebiadaban moral yang kini luntur hampir disemua lini unsur dan strata , komunitas masyarakat. Bahkan ada tudingan karena dilenyapkannya mata pelajaran budi perkerti disekolah. GP dengan pola pendidikannya tidak pernah ikut latah, apalagi demonstratif dan atraktif. Tanpa ribut-ribut tetap eksis , pembentukan karakter bangsa yang bermartabat dan bermoral secara terstruktur dan sistimatis apa yang digaungkan oleh banyak kalangan realitanya konsep tersebut dilakukan oleh GP.
Diawali dalam proses pemilahan tumbuh kembang manusia dilakukan secara dini berjenjang dan berkesinambungan , mulai dari golongan siaga usia 6 – 10 tahun,  golongan penggalang 11-15 tahun, golongan penegak 16- 21 tahun serta pandega dan racana 21 – 25 tahun. Metode pendidikan kepramukaan diaplikasikan dalam makna ” Belajar mengajar yang interaktif dan progresif, dengan muatannya yang dilaksanakan dialam terbuka, dalam permainan yang mengandung pendidikan, menarik dan menantang, dalam kelompok satuan terpisah bersipat kompetetif dengan menerapkan sisitem tanda kecakapan.
Tahapan kematangan kemampuan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan jasmani kearah keterampilan yang profesional dicapai dan ditempuh melalui syarat-syarat tanda kecakapan (TKU) umum dan syarat-syarat kecakapan khusus (SKK) dengan refleksi melalui tanda-tanda kecakapan khusus (TKK) dibidang soial budaya agama dan teknologi
Bagi peserta didik yang setara usia pemuda dan remaja ( penegak,pandega , racana) menjurus pada kajian dan pendalaman yang diarahkan kepada pengembangan minat, potensi dan bakat yang dimiliki melalui satuan karya (Saka). Seperti pengembangan minat bidang kelautan/maritim (Saka Bahari), bidang pertanaman dan pertanian (Saka Taruna Bumi), Bidang  penerbangan/Udara (Saka Dirgantara), Bidang kehutanan (Saka Wana Bakti), Bidang Kamtibmas (Saka Bayangkara), Bidang Kesehatan (Saka Bakti Husada), Bidang  Kependudukan dan Keluarga Berencana (Saka Kencana) serta bidang Hankam (Saka Wira Kartika).
Proses pembelajarannya dan pembinaan diarahkan dengan metode belajar sambil mengerjakan. (learning by doing), belajar sambil mengajar (learning by teaching), belajar sambil mendapatkan penghasilan (doing to earn), hidup untuk berbakti dan mengabdi (living to serve), usaha menghasilkan untuk kebutuhan hidup (earning to live). Orientasi prilaku yang diharapkan  merupakan ajang penggodokan wadah/kawah candradimuka dalam enam unsur ketrampilan (personal skill) meliputi;
Pertama Keterampilan Spritual ’ adalah implementansi dari penempatan diri selaku hamba yang bertuhan, kepada perbuatan yang dilandasi norma religius. Sebagai mahluk ciptaan Tuhan dalam pengimbangan pemahaman hak dan kewajiban sesuai dengan agama dan kepercayaan pemeluknya. Serta merefleksikan kehidupannya sebaga warga negara dengan idiologi Pancasila, dan sebagai anggota dengan Satya dan Darma Pramuka.
Kedua Keterampilan Emosional ” Adalah keterampilan yang senantiasa dimiliki oleh anggota dalam pengendalian emosi menjadi sikap mentalitas yang berimbang, sehingga menjadi konsekwen yang terukur saat berbenturan dengan masalah tanpa kehilangan jati diri. Sebagai seorang mahluk yang bersikap arif dan bijak pada nilai-nilai kemanusiaan ketika mengambil suatu tindakan mengedepankan moralitas dan peradaban manusia lainnya.
Ketiga Keterampilan Manajerial (managerial skill) ” Dengan keterampilan manajerial diharapkan pengelolaan kwartir dalam keorganisasian menjadi inti persoalan, dalam menganalisa visi dan misi mengaktualisaikan sikap-sikap kepemimpinan bagi seorang pengambil keputusan/kebijakan yang sukses menerapkan prinsip-prinsip manajemen.
Keempat Keterampilan fisik ” Keterampilan fisik menjadi posisi yang amat penting dalam sentuhann kebugaran yang prima menjadi kata kunci dalam penyelenggaraan pendidikan, tanpa fisik yang prima kesempurnaan dalam menjalankan pengajaran menjadi halangan. Khususnya muatan yang menuntut kebugaran, seperti halnya dalam alam terbuka, penjelajahan, olah raga dan yang lannya. Dengan fisik yang kuat menjadi dukungan yang signifikan dalam mencapai kesuksesan menterjemahkan muatan materi
Kelima Keterampilan  mengenai alam ” Keterampilan mengenai alam merupakan implikasi  logis.dalam menjawab tantangan penempatan pengetahuan dalam membaca tanda-tanda alam yang dapat dikenali.Memahami hakekat alam bagi peruntukkan hajat manusia, ekosistem fungsi alam, menjadi inspirasi dalam mengkondisikan diri pada suatu tindakan yang akurat bila tanda-tanda itu muncul dapat menjadi malapetaka.Namun dapat teratasi ketika penyelenggaraan suatu aktifitas.seperti pengenalan dengan kehadiran binatang, burung-burung laut yang berterbangan menuju daratan sebagai pertanda akan datangnya cuaca buruk. Begitu juga sebaliknya jika matahari terbit dengan pantulan sinar warna kemerahan yang terang mempunyai makna sebagai pertanda cuaca baik. Selain mensyukuri nikmat keindahan alam dengan segala isinya sebagai ciptahan Tuhan. Dengan demikan dapat mengantisipasi tanda alam itu, seperti sedia payung sebelum hujan, dapat disikapi adanya semut beriring yang tergesa-gesa masuk kedalam lubang atau sangakarnya sebagai pertanda akan datanganya hujan.
Keenam Keterampilan Sosial : Keterampilan yang harus dimiliki setiap anggota pramuka mengakar pada pembentukan kepedulian sosial (socius/berkawan), sebagai suatu proses jalinan interaksi mahluk soial manusia dengan lngkungan hidupnya (human relation).ketiika menjawab persoalan-persoalan hidup manusia yang tak luput dari ketergantungan dan saling membutuhkan , menghargai,membagi kasih, wujud dari kodrat tolong menolong pada konteks ,meringankan beban orang lain.
Interaksi sosial ini diaplikasikan dalam proses terjadinya bencana alam dengan penydiaan dapur umum, pertolongan gawat darurat pada korban, kemah bakti, pelestarian alam/.penghiajauan wira karya/pembuatan fasilitas jalan, pembuatan jamban keluarga dan lain lagi.Dengan memaknai dinamika interaksi sosial yang lansgung dilihat dan dialami, baik sebagai infidvidu maupun sebagai mahluk sosial akan melestari sebagai karakter peduli sesama manusia.
Pembinaan yang menyerasikan antara perbuatan dan kata (moral), antara ketinggian ketajaman akal antara perbuatan tanggungjawab bagi diri sendiri dan bagi negara, menyeimbangkan antara kebutuhan jasmani dan batiniah termaktub dalam kode kehormatan yang dsiebut dengan Tri satya :
” Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh, menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mengamalkan Pancasla, menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat,menepati Dasa Darma. ”
Melalui jenjang pembinaan GP yang berkesinambungan dan berkelanjutan  menjadikan anggotanya sebagai warga negera, tidak pesimis menghadapi tantangan zaman (reformasi yang keluar dari peruntukkan yang dicanangkan ).  Sebab menghadapi dinamika  kehidupan sebagai suatu tantangan bukan hambatan, bahkan memberikan suatu peluang dan motivasi  kereatifitas, akomodatif, aspiratif , agitatif tetapi tidak demonstratif dan vulgar dalam bertindak, ditandai produktifitas aktivitas yang berorientasi pada kemaslahatan orang banyak (baca bangsa dan tanah air).menjadi pelopor bukan pengekor.
Dengan demkian  pendidikan karakter bangsa dengan pola GP akan muncul manusia Indonesia pada wawasan peningkatan pengetahuan (Kognetif)  rasa kepedalaman kepedulian (afektif) dan sikap kepemimpinan yang arif dan bijaksana (Behavioral psikomotorik). Dan GP sudah melakukannya pencitraan kepemimpinan dimasa datang, tanpa harus digembar gemborkan dan menepuk dada mngharap balas jasa dan kalung bunga …….
Sumber: Gusjandjara Arni, Sekretaris Humas dan Protokol Jamnas IX Tahun 2011

 


5 ELANG, SIAP RILIS DI BIOSKOP 25 AGUSTUS

 

Setelah sukses dengan film keluarga Garuda di Dadaku yang meraup sekitar 1,3 juta penonton pada 2009 lalu, SBO Films tahun ini menggandeng berbagai pihak dan siap luncurkan film keluarga yang akan mengisi libur lebaran dan akhir tahun. 5 ELANG yang siap rilisbioskop pada 25 Agustus untukmengisi libur Lebaran, berkisah tentang petualangan dan persahabatan dibintangi oleh para pemain cilik Christoffer Nelwan, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, Teuku Rizky Muhammad, Bastian Bintang Simbolon dan Monica Sayangbati. Kelimanya adalah wajah‐wajah baru dalam perfilman, namun memiliki latar pengalaman dalam drama musikal.
“SBO Films memang memiliki perhatian dan komitmen tentang film keluarga. Kami senang karena tahun ini bisa merilis 2 film keluarga sekaligus dan halini dapat terjadi karena beberapa pihak ternyata memiliki perhatian dan komitmen yang sama seperti KG Productions, Indika, dan Lynx Films. Selain itu, khusus untuk film 5 ELANG karena latar belakangnya tentang Pramuka, pihak Kwartir Nasional Pramuka juga turut serta terlibat aktif dalam film ini,” jelas Shanty Harmayn selaku produser kedua film ini. “Ini adalah pengalaman pertama terjun dalam perfilman bagi KG Productions. Kami ikut serta dalam kedua proyek ini, baik 5 ELANG maupun Sekuel GARUDA DI DADAKU, karena memiliki kesamaan visi dalam hal menyuguhkan film keluarga berkualitas denganpesan‐pesan positif bagi penonton, terutama anak‐anak,” tambah Indra Yudhistira selaku salah satu produser eksekutif. Sedangkan bagi Azrul Azwar selaku ketua Kwartir Nasional Pramuka dan juga salah seorang produser eksekutif dalam film 5 ELANG, film petualangan yang menghibur dan berkualitas serta menyampaikan pesan‐pesan positif bagianak‐anak, apalagi dengan latar Pramuka, sudah sepantasnya mendapatkan dukungan penuh dari pihaknya.
Berkebalikan dengan berbagai pihak yang banyak digandeng dalam hal memproduksi film, untuk penyutradaraan, tugas ini diserahkan ke tangan satu orang: Rudi Soedjarwo. “Ini adalah kesempatan yang besar sekaligus tantangan yang besar juga. Bekerja dengan rumah produksi yang berkualitas dan skenario apik yang keduanya ditulis Salman Aristo adalah kesempatan besar. Diminta menyutradarai 2 film sekaligus yang akan rilis dalam jangka waktu 6 bulan antar film tentunya tantangan dalam hal produksi yang pastinya berjalan hampir berbarengan. Namun ini baru pertama kalinya saya menyutradarai film yang pemainnya anak‐anak dan itu adalah tantangan terbesarnya. Ketika sudah dijalani lewat film pertama yaitu 5 ELANG yang shooting pada April hingga awal Mei lalu, ternyata sangat mengasyikkan. Parapemain anakini sangat cerdas dan berbakat meskipun bagi kebanyakan dari mereka ini baru pertama kalinya main film. Kami menjalaninya dengan enak, kadang saya jadi teman, orang tua, bercanda tapi juga harus bisa tegas pada waktu‐waktu dan hal‐hal tertentu. Dan saya kagum karena meskipun anak‐anak, mereka mampu profesional. Selama proses shooting, saya banyak belajar juga darimereka,” jelas Rudi. “Dari awal saya yakinRudi, sebagai sutradara yang punya kualitas baik, lewat fasilitasi dengan nilai produksi yang baik, bisa menjawab tantangan ini dan paling tidak, hal itu sudah terjawab lewat 5 ELANG yang sekarang tinggal proses paska‐produksi.
Sumber: Pers conference Film “5 ELANG”, tanggal 16 Juni 2011 di The3House   Kuningan Village

 

Selasa, 21 Juni 2011

Monumen Pramuka Sedunia Bakal Dibangun di Lebak Harjo



Malang - Harijadi berjalan perlahan mendekati prasasti Community Development Camp (Comdeca) di Desa Lebak Harjo, Kabupaten Malang. Pada bagian atas prasasti terdapat patung empat pramuka penegak dan pandega memegang tiang bendera. “Pramuka membuka keterpencilan desa kami,” kata Harijadi, 79 tahun, warga Lebak Harjo, 65 kilometer selatan Kota Malang.
Dengan berseragam pramuka, Sabtu (18/6), Harijadi ikut berfoto bersama dengan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar di depan prasasti. Azrul yang ditemani pimpinan Kwarnas memang mengunjungi daerah ini untuk memantau persiapan Lebak Harjo sebagai Desa Pramuka dan rencana membangun Monumen Pramuka Sedunia. Azrul berharap monumen yang merupakan usulan Kwartir Daerah Jawa Timur itu dapat diresmikan tahun depan pada perayaan 100 tahun kepramukaan masuk ke Indonesia.
Dalam sejarah pramuka, Brownsea Island menjadi monumen atau tonggak karena merupakan lokasi diselenggarakannya perkemahan pramuka pertama kali pada 1907.  Perkemahan di pulau yang terletak di selatan Inggris dan dipimpin Lord Baden Powell ini membidani kelahiran kepramukaan atau scouting.
Apa arti penting Lebak Harjo yang terletak di pesisir selatan Kabupaten Malang ? “Wilayah ini menjadi wahana kegiatan pramuka yang manfaatnya dirasakan langsung masyarakat,” kata Azrul Azwar. Pada 18 Juni sampai 29 Juli 1978, desa ini menjadi lokasi Perkemahan Wirakarya Nasional dan Perkemahan Wirakarya Asia yang pertama (1 st Asia Pasific Community Service Camp).
Perkemahan Wirakarya merupakan kegiatan bakti kepada masyarakat oleh penegak (usia 16-20 tahun) dan pandega (21-26). Kegiatan bakti ini diinspirasi oleh pidato Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada World Scout Conference ke-23 tahun 1971 di Tokyo, Jepang. Pidato Sultan HB IX yang ketika itu menjabat Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ini, mendapat sambutan luas dan dianggap sebagai pembaruan dalam kegiatan kepramukaan di dunia.
Presiden Soeharto membuka perkemahan ini dan menandatangani prasasti bertuliskan: “Di sini kau berbakti, di sini kau mengabdi, di sini kau bina perdamaian dunia.” Ribuan pramuka dari dalam dan luar negeri membangun jalan tembus Lebak Harjo ke pantai Licin, jembatan Belly, masjid, gereja, los pasar desa, Puskesmas dan melakukan kegiatan pemberantasan buta huruf.
Pada 26 Juli hingga 8 Agustus 1993, Lebak Harjo menjadi lokasi Community Development Camp. Pramuka utusan dari seluruh dunia membangun jalan tembus Lebak Harjo ke Lebakroto (ibu kota kecamatan Ampelgading dan tempat pelelangan ikan. Mereka juga mengeraskan jalan Lebakharjo-Licin, renovasi masjid dan gereja serta bakti non-fisik.
Kwartir Nasional pada 1989 mengikutsertakan Lebak Harjo dalam ajang World Scout Competition on Habitat mewakili Indonesia dan meraih juara kedua. Lebak Harjo memang sengaja dipilih menjadi lokasi bakti masyarakat pramuka. “Karena daerahnya terpencil dan warga sulit menjual hasil buminya,” kata Haryadi, mantan Ketua Sangga Kerja Perkemahan Wirakarya Asia yang pertama tahun 1978. Dewan Kerja Daerah Jawa Timur dimana Haryadi menjadi ketuanya, lantas mengusulkan Lebak Harjo sebagai tuan rumah pada kwarda dan kwartir nasional.
“Berkat bakti pramuka, warga cepat menjual hasil bumi ke luar desa,” kata Kepala Desa Lebak Harjo Sumarno. Menanam kopi, durian dan hasil bumi lain menjadi matapencaharian warga. Jaringan listik juga disalurkan ke desa ini.
Harijadi masih ingat jalan utama di Lebak Harjo lebarnya hanya 1,5 meter. Butuh waktu 4 jam berjalan kaki menuju jalan raya. Para peserta perkemahan kemudian membangun jalan yang dapat dilewati kendaraan roda dari dua arah.
Menurut Sumarno, pihaknya masih menjaga bangunan dan barang peninggalan pramuka dari seluruh dunia. Mulai dari gedung sekretariat panitia, rumah peristirahat Presiden Soeharto hingga prasasti. Dia menyiapkan lahan untuk digunakan sebagai Monumen Pramuka Sedunia.
Sejumlah spanduk menyambut kehadiran pimpinan kwartir nasional dan kwartir daerah Jawa Timur di Lebak Harjo. Salah satu spanduk bertuliskan: “Masyarakat Lebak Harjo dulu, kini dan sampai kapanpun tetap berjiwa membangun Desa Pramuka.”  (Untung W.)
sumber: http://www.tempointeraktif.com

Sabtu, 04 Juni 2011


Carok 2 Lawan 5 Orang, 1 Tewas Bersimbah Darah 1 Luka Parah


Pamekasan - Carok atau duel berdarah terjadi di Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan. Carok itu melibatkan 2 orang melawan 5 orang bersenjata celurit dan golok.

Carok yang terjadi Sekitar jam 00.20 Sabtu (4/6/2011) itu menewaskan Imam (30) dan melukai Hamid (32), warga setempat.

Ironisnya, carok di tengah kegelapan malam itu diduga keras bermotif narkoba. Sebab, polisi yang mengolah TKP hingga ke rumah Sbd (34), menemukan seperangkat alat hisap sabu dan poket plastik kecil bekas pembungkus barangt haram itu.

Data yang dihimpun menyebutkan, 1 jam sebelum terjadinya carok, salah satu korban, Imam, mendatangi Mapolsek Tlanakan yang berjarak 2 Km arah selatan Desa Gugul. Di mapolsek, Imam melapor jika jiwanya terancam karena akan dihabisi oleh Sbd (32), dan 4 orang kawanannya.

Saat melapor ke mapolsek, korban ditemani Hamid (32), tetangganya dari Desa Gugul. Kepada polisi, Imam mengatakan ancaman pembunuhan dari Sbd kepada dirinya dilatarbelakangi bisnis sabu-sabu.

Di depan polisi, Imam mengatakan, jika Sbd merupakan bandar narkoba jenis sabu. Imam mengatakan, dirinya pernah bertengkar mulut dengan Sbd terkait sabu itu.

Setelah melapor ke polisi, Imam dan Hamid akhirnya pulang ke rumahnya. Menjelang 200 meter dari rumahnya, Imam dan Hamid yang berboncengan sepeda motor dihadang kelompok Sbd.

Sesaat turun dari sepeda motornya, Imam sempat mengeluarkan celurit yang disembunyikan di bawah jok sepeda motornya. Carokpun tak bisa terhindarkan. Hamid yang melihat 5 orang menghunus senjata tajam, langsung menghindar dan kabur ke arah perkampungan.

Tapi naas, pinggang kiri Hamid tetap kena sabetan. Namun beruntung Hamid masih bisa selamat. Imam yang ditinggal sendirian, akhirnya tak berdaya menghadapi kelompok Sbd. Imam ambruk di halaman rumahnya, setelah sempat kabur dari kepungan tersangka. Imam akhirnya meregang nyawa dengan 12 luka bacok di sekujur tubuhnya.

Melihat korbannya ambruk, tersangka Sbd melarikan diri. Meski begitu, langkah tersangka Sbd yang lebih dikenal dengan panggilan Bram itu, akhirnya berhasil dibekuk di rumah seorang warga di Desa Plakpak, Kecamatan Palengaan.

Tak sampai 4 jam usai kejadian carok, polisi meringkus Bram dan dijebloskan ke tahanan Polres Pamekasan.

Kapolsek Tlanakan, AKP Bambang Sugiarto, menjelaskan, motif sementara
diduga dendam. "Untuk yang terkait dengan persoalan narkoba, kami tengah mendalami kasusnya," kata AKP Bambang kepada sejumlah wartawan.


Bambang menambahkan, dari keterangan tersangka Bram, polisi telah mengantongi identitas 4 orang kawanannya. Polisi telah menyebar untuk menangkap mereka.

sumber:detiksnews.com