Pramuka Diminta Tinggalkan Kesan Kampungan

 

Surabaya - Praja Muda Karana atau Pramuka diminta meninggalkan kesan kampungan, agar menjadi organisasi kepanduan yang dapat dibanggakan masyarakat.

"Anggota Pramuka harus bisa menghilangkan kesan 'ndeso' (kampungan, red). Hilangkan sikap minder dan pesimistis," kata Ketua Kwartir Daerah Pramuka Provinsi Jawa Timur Saifullah Yusuf dalam keterangan persnya di Surabaya, Sabtu.

Ia menginginkan anggota Pramuka bersikap gagah dan berpikiran modern karena tugas Pramuka di antaranya mengampanyekan, menularkan, membiasakan diri, dan mencintai sesama untuk menciptakan pola hidup seimbang.

Menurut dia, Pramuka bukan milik pengurus atau milik pemerintah saja, melainkan milik seluruh bangsa Indonesia.

"Oleh karena itu, pengurus Pramuka harus bekerja sekuat tenaga agar masyarakat kota dan desa merasa bangga bergabung dalam Pramuka," kata Wakil Gubernur Jatim itu.

Saifullah mengemukakan bahwa sasaran gerakan Pramuka Jatim adalah penguatan gugus depan dan instruktur agar bisa melatih anggota baru dengan baik.

Selain itu penguatan gugus Pramuka peduli karena semakin banyak terjadi bencana dan penguatan gugus tugas yang berbasis komunitas.

Pramuka Jatim juga mengajak sebanyak mungkin masyarakat untuk mengambil bagian kegiatan Pramuka, penguatan hubungan baik ke semua jejaring, dan menghilangkan kesan kampungan.

Kwartir cabang di tingkat kabupaten/kota menjalankan tugas pokok memberi bimbingan dan bantuan yang bersifat moral, organisatoris, materiil, finansial, dan konsultasi terhadap gerakan Pramuka.

"Harus ada pejabat daerah yang menggerakkan Pramuka. Hal ini penting karena keberhasilan gerakan Pramuka, 50 persen ditentukan oleh pemimpinnya," kata Ketua KONI Jatim itu.